Info Event - Event : Talkshow, Workshop dll........


Event - Event  

 
Proses membatik dg perintang malam ada dibeberapa negara. Namun batik Jawa adalah bagian terpenting dlm siklus kehidupan orang Jawa, setiap motif batik klasik Jawa memiliki arti kehidupan bersifat filosofi.
Sinau Batik disehelai kain mori seukuran sapu tangan yg sdh dipola. Menorehkan setiap tetesan malam hingga proses pencelupan warna dasar.

"Penggunaan dan Arti Batik dalam Siklus Kehidupan Orang Jawa"
Bertempat di :
Toko UKM Galeria Jakarta
Citos

- Hari SELASA
- jam 10.00- jam 15.30
Hari Minggu
Jam 14.00 - jam 17.00

* Biaya
- Rp. 85rb/orang
kain ukuran saputangan

* Paket Selendang 250rb
4x datang

Agenda :
- Belajar Membatik
- Bincang2 Wastra
~ RSVP
abang Ahmad 089696234131








didukung oleh :
- Museum Mandiri
- Lwg DMO Kota Tua
- Sahabat Budaya lndonesi

 Mempersembahkan :

Talkshow Sejarah Rempah2 Nusantara

hari Sabtu 20 Agustus 2016
Jam 13-15

Bertempat di :
- Museum Mandiri

*
- Biaya 30rb
Pembayaran ke
BCA 1281730369
Drs. Muhammad Sartono
- slip Pembayaran WA ke
089696234131


Agenda :
- Talkshow Sejarah rempah rempah Indonesia yg mendunia
- Praktek membuat minuman Herbal
Rempah
- oleh oleh bahan rempah2 minuman Herbal (kita makin
bugar sehat fit ga mudah flu, cape dan awet muda)


♡☆♡
Sejarah Rempah Nusantara.
Perdagangan rempah mengacu pada perdagangan antara peradaban-peradaban bersejarah di Asia, Afrika Timur dan Eropa. Rempah-rempah seperti kayu manis, Lada, cengkeh, kapulaga, jahe, dan kunyit secara luas dikenal, dan sangat dicari dalam perdagangan di Dunia Timur zaman dahulu.
Rempah-rempah tersebut menemukan jalan mereka ke Timur Tengah sebelum awal era Kristen, di mana sumber-sumber sebenarnya dari rempah-rempah tersebut dirahasiakan oleh para pedagang, yang mengkait-kaitkannya dengan cerita-cerita yang fantastis.
Dunia Yunani-Romawi mengikuti perdagangan ini dengan berdagang di sepanjang Jalur Dupa dan jalur Romawi-Hindustan. Di tengah milenium pertama, rute pelayaran ke Hindustan (sekarang India) dan Sri Lanka (Romawi - Taprobane) dikendalikan oleh Hindustan dan Ethiopia yang menjadi kekuatan perdagangan maritim Laut Merah.
Kekaisaran Aksum (sekitar abad ke-5 SM- abad ke-11 M) telah merintis rute Laut Merah sebelum abad ke-1 Masehi. Pada pertengahan abad ke-7 bangkitnya Islam berimbas pada ditutupnya rute darat kafilah yang melalui Mesir dan Kanal para Firaun, dan memisahkan komunitas perdagangan Eropa dari Aksum dan Hindustan.
Pedagang-pedagang Arab akhirnya mengambil alih pengiriman rempah-rempah melalui pedagang Levant dan pedagang Venesia untuk Eropa, sampai bangkitnya Turki Utsmani yang memotong rute lagi tahun 1453. Jalur darat pada awalnya membantu perdagangan rempah-rempah, tapi rute perdagangan maritim menyebabkan pertumbuhan yang luar biasa dalam aktivitas komersial.
Selama periode Abad Pertengahan Tinggi dan Abad Pertengahan Akhir para pedagang Muslim mendominasi rute perdagangan rempah-rempah maritim di seluruh Samudera Hindia, mendapat keuntungan besar dari daerah sumber rempah-rempah di Timur Jauh (Asia Tenggara) dan mengirimkan rempah-rempah dari emporium perdagangan di Hindustan ke arah barat ke Teluk Persia dan Laut Merah, di mana rute darat menuju ke Eropa.
Perdagangan rempah-rempah kemudian diubah oleh Zaman Penjelajahan Eropa, di kala perdagangan rempah-rempah, terutama lada hitam, menjadi sebuah kegiatan yang sangat penting bagi para pedagang Eropa. Rute pelayaran dari Eropa ke Samudera Hindia melalui Tanjung Harapan yang memutari Afrika dipelopori oleh penjelajah dan navigator Portugis Vasco da Gama pada tahun 1498, sehingga terciptalah rute maritim baru untuk perdagangan rempah-rempah.
Perdagangan rempah-rempah ini kala itu mendorong ekonomi dunia dari akhir Abad Pertengahan sampai ke zaman modern, dan akhirnya mengantarkan era dominasi bangsa Eropa di Dunia Timur. Kanal-kanal seperti Teluk Benggala, digunakan sebagai jembatan untuk pertukaran budaya dan komersial di antara beragam budaya kala negara-negara kala itu berjuang untuk menguasai perdagangan di sepanjang banyak rute rempah-rempah. Dominasi Eropa berkembang dengan lambat. Rute perdagangan Portugis umumnya dilarang dan dibatasi oleh penggunaan rute kuno, pelabuhan, dan negara-negara yang sulit untuk didominasi. Kerajaan Belanda kemudian mampu melewati banyak masalah ini dengan merintis rute laut langsung dari Tanjung Harapan ke Selat Sunda di Nusantara (sekarang Indonesia).(dr berbagai sumber)





Catat diagendamu :


1. kunjungan ke Istana Cipanas danTaman Bunga Nusantara


http://sahabatbudayaindonesia-2.blogspot.com/…/jelajah-ista…

"Jelajah Istana Cipanas dan Taman Bunga Nusantara" :
Hari : Sabtu, 1 Agustus 2015
Meeting Point : Jam 6.30 di Parkiran Sarinah Thamrin-sebrang BakminGM Jl Sunda.
Berangkat pg menghindari Buka Tutup di Ciawi
Tata tertib : Busana semi formal, tidak boleh memakai sandal, celana pendek, kaos, jeansm
Biaya : 300rb/ orang sudah termasuk :
- Bus AC,
- Snack
- air minum
- izin Istana, Tip Guide, Tol dan
Parkit
- Tiket Taman Bunga Nusantara
DP : 50% transfer ke BCA 1281730369 a/n Drs. Muhammad Sartono
Kapasitas : 55 seat - minimal 25 seat Hubungi : 087889980922.


2. Wisata Budaya Trip Baduy Pulang Kampung-Belajar Keariefan Lokal 

    yang  tersembunyi

   Paket  3H2M 

http://sahabatbudayaindonesia-2.blogspot.com/p/trip-ke-badu…

"Jadwal Trip Baduy Pulang Kampung Paket 3H2M

hari 1, 

07.30 - kumpul di stasiun Tanah Abang
08.00 - 10.00 St.Tanah Abang - Rangkas KA3 AC
10.00 - 11.30 Rangkas - menuju Nanggerang
11.30 - 13.00 Isoma
13.00 - 15.00- menuju Baduy :treking jalan kaki sekitar 2 jam, nyebang sungai, melewati jembatan bambu. Diperbolehkan berphoto
18.00 Istirahat, makan malam dll, menginap di Baduy Dalam
di rumah Jaro Sami Tokoh Baduy Dalam atau inap 1 malam di anak/kerabatnya.

hari 2, 

05.00 - 06.30 : Mandi, sarapan, persiapan buat treking menuju
Baduy Luar
09.00 - 11.00 : Treking Baduy Luar medan lebih asik...dgn waktu tempuh
sekitar 3-4 jam
11.00 - 12.00 : Isoma di Rumah Kang Sarpin, Tokoh perangkat adat Baduy
13.00 - 15.00 : acara bebas mandi dll
19.00 : malan malam.

Hr 3, 

Jam 6.00-jam 7.00 : mandi-sarapan
Jam 7.30 : siap Jelajah Jembatan akar yg sdh berusia 150thn lbh
Jam 11.00 : Makan siang di rumah cucu Jaro Sami Tokoh Baduy Luar
Jam 12.30 : Siap menuju Rangkasbitung
Jam 14.30 : dengan KA3AC Rangkasjaya siap kembali ke Tanah Abang Jakarta
Jam 17.00 : tiba di St Tanah Abang
Trip berakhir.
Peralatan yang harus dibawa setiap peserta :
- Pakaian ganti
- Sepatu/Sandal Treking (disarankan sandal treking biar gak capek)
- Sarung - Jaket/Pakaian Hangat (kalo malem sampe subuh suka dingin)
- Daypack
- Sleeping bag (bila punya)
- Topi/Jas hujan/Ponco (sering ujan)
- Senter/Headlamp
- Sun Blok biar gak item hehehhe
- Obat-obatan
- mie instan 3
- lilin
- permen buat adik2 kecil
- gula 1/2 kg buat oleh2 pada saudaramu
- makanan dan cemilan pribadi
Yang gak boleh dilakukan :
- Dilarang ambil foto di baduy Dalam
- Gak boleh mandi dan cuci tangan dengan sabun.
- Bagi orang kulit putih (chinese dan bule WNA ) hanya boleh sampai Baduy Luar.

- Biaya :

* Paket 3H2M biaya Rp. 900rb/orang minimal 10rang- 30 orang

 Sudah termasuk :

- Tiket KA Rangkasjaya PP
- Elf Rangkasbitung-Baduy PP
- 7x makan ( hr 1 : 2x makan : L,D hr 2 : 3x makan hr 3 : 2x makan : B,L)
- izin Baduy
- i nap 1 malam Baduy Dalam, inap 1 malam Baduy Luar
- Bincang2 dg Tokoh Baduy
- Guide Lokal Baduy
- legal Guide Madya HPI Disbudpar
TIDAK TERMASUK BIAYA PORTER 50rb/orang sekali jalan

Biaya : Paket 2H1M
- Hanya Rp. 650rb/orang minimal 10 orang - Max 30 orang Paket 2H1M


konfirmasi DP 50% Pembayaran ke BCA 1281730369 a/n
Drs. Muhammad Sartono Dj.
Hub : Abang Ahmad 087889980923, WA 089696234131, Pin BB 57d0936e
Terima kasih
Salam Lestari Budaya Bangsa!!!!
Abang Ahmad


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------




---------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jelajah Istana Cipanas dan Taman Bunga Nusantara

Hari : Sabtu 18 April 2015
Meeting Point : Jam 6.00 Parkiran Sarinah Thamrin dkt Bakmi GM
Berangkat pg agar menghindari buka tutup di Ciawi
- Jam 6.30 : bus siap jalan
- Jam 10.00 : Tiba di Istana Cipanas
- Jam 10.00-jam 11.30 keliling Istana Cipanas
- Jam 12.00 : menuju Taman Bunga Nusantara
- Jam 12-jam 13 : makan siang di Taman Bunga (Lunch Box)
- Jam 13-ja 14.30 : keliling Taman Bunga Nusantara
- Jam 15.00 : siap kembali ke Jakarta.

Bagi yg membawa kendaran pribadi bisa parkir di Sarinah Thamrin

Biaya : 300rb/ orang : sudah termasuk Bus AC, Snack -
air minum, makan siang, izin Istana Cipanas,
Tiket Taman Bunga Nusantara.
Wisata Taman Bunga Nusantara. tip penjaga, Pengawal dan Guide Istana.

Busana : semi formal, tidak boleh memakai sandal, jeans, celana pendek, kaos.

Legal Guide Madya HPI Disbudpar.
konfirmasi DP : 100rb transfer ke BCA 1281730369 a/n Drs. Muhammad Sartono Pelunasan sebelum tgl 7 April 2015

Kapasitas : 50 seat Hubungi : 087889980922. Acara tetap berjalan min 25 orang. DP akan dikembalikan bs kesalahan dr panitia. HANYA yg sdh DP dianggap peserta

Terima kasih

Salam....

Abang Ahmad





-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Agendakan weekend sahabat untuk mengunjungi Kota Tua Jakarta dan joint dalam rangkaian event "A Taste of Tionghoa" di Museum Seni Rupa & Keramik.

PENTAS EKAYANA BARONGSAI KUNGFU ,
Minggu 8 Maret 2015 pukul 10.00 Wib.

PENTAS WAYANG POTEHI,
Minggu 8 Maret 2015 pukul 13.00 Wib.

MINI BAZAR, DEMO/WORKSHOP BATIK, GERABAH & WAYANG JANUR, 7-8 Maret
MENGENAL DIRI LEWAT TAROT & PHOTOBOOTH ENJOY JAKARTA, 7-8 Maret

Info lengkap hubungi: Lilis 0817708610 atau Dimaz 081316289130
Salam Apesiasi Seni !
Agendakan weekend sahabat untuk mengunjungi Kota Tua Jakarta dan joint dalam rangkaian event "A Taste of Tionghoa" di Museum Seni Rupa & Keramik.
PENTAS EKAYANA BARONGSAI KUNGFU , Minggu 8 Maret 2015 pukul 10.00 Wib.
PENTAS WAYANG POTEHI, Minggu 8 Maret 2015 pukul 13.00 Wib.
MINI BAZAR, DEMO/WORKSHOP BATIK, GERABAH & WAYANG JANUR, 7-8 Maret
MENGENAL DIRI LEWAT TAROT & PHOTOBOOTH ENJOY JAKARTA, 7-8 Maret

Info lengkap hubungi: Lilis 0817708610 atau Dimaz 081316289130
Salam Apesiasi Seni !

____________________________________________________________________________


Catat diagendamu :

Pembukaan Pameran:

" Pengaruh Budaya Tionghoa Pada Seni dan Budaya Indonesia "
- Pada Hari : Jumat 27 Pebruari
- Waktu jam 14-Selesai
- Tempat : Museum Seni Rupa dan Keramik Kota Tua.
- Ada Pameranya, Bazar,
- Talkshow Narasumber Pemerhati
   Budaya Peranakan Om David Kwa dll,
- Workshop membatik dan Pertunjukan Wayang Potehi-
Pemutaran Film Ca Bau Kan,
- juga kudapan kue2 khas Peranakan.
Pameran berlangsung mulai tgl 27 Pebruari hingga 8 Maret
Ditunggu hadirnya ya, konfirmasi ke 087889980922
Salam.....


_____________________________________________________________________________________

 

 


Menyambut Imlek 2566, Museum Tekstil Jakarta dan Yayasan Batik Indonesia menggelar Pameran Kebaya Encim koleksi Afif Syakur di Museum Tekstil Jakarta




------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Jelajah Menguak Misteri Situs Megalitikum Gunung Padang

Kemegahan dan keindahan situs purbakala Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, menyimpan sejuta misteri. Tim peneliti masih belum dapat menyimpulkan asal muasal situs megalithikum yang diperkirakan berumur lebih dari 10.000 sebelum Masehi.

Warga sekitar percaya gunung berbentuk punden berundak yang memiliki luas kurang lebih 900 meter persegi, dulunya tempat pertapaan Raja Padjajaran, Prabu Siliwangi sebelum akhirnya menghilang tanpa jejak bersama kerajaannya.
"Kalau kata leluhur dulu, Prabu Siliwangi sering menggunakan tempat tersebut untuk persinggahan dan meditasi," kata penjaga situs Gunung Padang,Abah Dadi.

Pria yang akrab disapa Abah Dadi itu menuturkan, batu bekas pertapaan dan tapak besar kaki harimau ditemukan di gunung yang berada Kampung Cimanggu, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, memperkuat cerita para leluhur tersebut.

"Ada tapak besar harimau. Memang Prabu Siliwangi identik dengan harimau, ditambah ada goretan kujang (senjata khas Jawa Barat) di sekitar situ," papar Abah Dadi.
Hingga kini, peneliti masih belum dapat memastikan bangunan yang sepintas terlihat seperti piramida besar dengan tinggi sekitar 180 meter itu.

MenurutAbah Dadi, lokasi situs ini sudah direncanakan. Ia meyakini situs ini erat kaitannya dengan angka lima. Selain bebatuan bersegi lima, situs ini dikelilingi lima gunung, yakni Gunung Batu, Pasir Pogor, Kancana, Gede, dan Pangrango.
Bahkan, dalam area situs di puncak, seperti terdiri dari lima teras yang dipisahkan oleh dua batu berdiri yang membetuk semacam pintu pada masing-masing bagian.(dr belbagai sumber).

Hari pilih sendiri
Meeting Point : samping Sarinah Thamrin dkt Bakmi GM
atau sesuai permintaan
Biaya : 325rb/orangdah termasuk snack pg, air minum,
tiket, Makan siang, Lokal Guide Kuncen Abah
Dadi.
  Legal Guide Madya Disbudpar HPI.

disarankan membawa kain atau sarung
min 18 orang
max 28 orang

Konfirmasi DP 125rb/orang ke BCA 1281730369 a/n Drs. Muhammad Sartono
HUb : 087889980922

Salam.....
AA





Jelajah Bromo

 
Gunung Bromo adalah salah satu destinasi favorit wisatawan di Jawa Timur. Tidak hanya wisatawan lokal, wisatawan dari mancanegara pun berlomba-lomba datang ke sini. Mereka datang untuk melihat sunrise Bromo yang cantik mendunia.

Gunung Bromo merupakan salah satu primadona wisata di Jawa Timur. Tempat ini terletak di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, di timur kota Malang. Keindahan gunung ini tak hanya memikat wisatawan lokal saja, bahkan banyak yang berasal dari luar negeri.

Gunung Bromo (dari bahasa Sansekerta atau Jawa Kuna adalah Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Bromo mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang.

Bentuk 'tubuh' Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera, atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah sekitar 800 meter (utara-selatan) dan sekitar 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya, berupa lingkaran dengan jari-jari 4 Km dari pusat kawah Bromo.

Dingin, begitulah yang akan Anda rasakan saat pertama kali keluar dari mobil. Suhu di sini mencapai 10 derajat Celsius, Anda hendaknya mempersiapkan pakaian dingin, topi kupluk, sarung tangan, kaos kaki, syal untuk mengatasinya. Tapi, bila Anda melupakan perlengkapan tersebut, ada banyak penjaja keliling yang menawarkan dagangannya berupa topi, sarung tangan, atau syal.

perjalanan ke Gunung Bromo, rasanya belum lengkap jika tak merasakan sunrise dari penanjakan. Penanjakan adalah sebuah punggungan bukit dengan akses penglihatan langsung ke arah Gunung Semeru, Gunung Bromo dan Gunung Batok. sesampainya di atas penanjakan, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari.

Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik.
Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 05.00 pagi menghadap sebelah timur, agar tidak kehilangan momen ini. Anda pun tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas.

Namun, saat langit cerah, Anda dapat melihat bulatan matahari. Pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan. Sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini.

Selesai menyaksikan matahari terbit, Anda dapat kembali menuruni Gunung Pananjakan dan menuju Gunung Bromo. Sinar matahari dapat membuat Anda melihat pemandangan sekitar. Anda akan melewati lautan pasir yang luasnya mencapai 10 km persegi. Daerah gersang yang dipenuhi pasir dan hanya ditumbuhi sedikit rumput-rumputan yang mengering. Tiupan angin, membuat pasir berterbangan dan dapat menyulitkan Anda bernafas.

Untuk mencapai kaki Gunung Bromo, Anda tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, Anda harus menyewa kuda dengan harga Rp 50.000- 80.000 atau bila merasa kuat, Anda dapat memilih berjalan kaki dengan tantangan sinar matahari yang terik, jarak yang jauh, dan debu yang berterbangan

Sesampainya di kaki Bromo untuk dapat melihat kawah, Anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga. Sesampainya di puncak, Anda dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap. Anda juga dapat melayangkan pandangan ke bawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Benar-benar pemandangan yang sangat langka dan luar biasa yang dapat kita nikmati!


Hr 1 Rabu, 23 Oktober 2013
jam 14.00 : berangkat dr St Senen dgn KA3 AC Kertajaya

Hr 2 Kamis, 24 Oktober 2013
Jam 04.00 : tiba di st. Pasar Turi
bersih2 di kamar mandi Peziarah
Masjis Sunan Ample.
Jam 08.00 : Jelajah Surabaya dgn Elf. ke Musuem "Santet"
Kesehatan di Jl. Adipura-mampir ke Tugu Pahlawan,
singgah di Monument Surabaya dkt Bonbin-
nyebrang Suramada

jam 12.00 : siap ke Probolinggo-makan siang
Jam 13.00 : dgn Elf menuju Ngadisari-Bromo.
Jam 16.00 : tiba di desa Ngadisari
Jam 19.00 : makan malam, menikmati dingin desa di lereng
Bromo

Hr 3 Jumat, 25 Oktober 2013
Jam 03.00 : siap menuju View point Pananjakan
Jam 06.00 : sarapan-singgah di Bukit Cinta.
Jam 07.00 : Menuju Kawah Bromo-lautan Pasir berbisik,
Savana
Jam 11.00 : siap ke homestay
Jam 12.00 : makan siang-siap menuju Surabaya-
singgah di Lapindo
Jam 19.00 : makan malam di Sekita masjdi Sunan Ampel.

Hr 4 Sabtu, 26 Oktober 2013
Jam 05.00 : subuh di di Masjid Sunan Ampel
Jam 06.00 : sarapan-makan
Jam 07.00 : Ziarah ke makam Sunan Ampel
Jam 09.00 : Belanja oleh2
Jam 12.00 : Makan siang
siap ke St. Pasar Turi

minimal 7 pax max 20 pax
Biaya j juta saja /orang dah termasuk tiket KA3 AC kertajaya
makan-inap di Bromo dan Surabaya, transport dg Bus, Elf dan jeep.

Konfirmasi DP 250r/ orang mpe tgl 25 September untuk pesan tiket KA- Konfirmasian pembayaran melalui SMS ke 087889980922 (hanya sms) berisi:
o Nama Lengkap sesuai KTP
o Alamat e-mail
o Tanggal transfer
o Jumlah Transfer
ke BCA 1281730369 a/n Muhammad Sartono.
Pelusanan hingga tgl 5 Oktober 2013

Hub 087889980922

Salam...........
AA

  • Jam 5 di View Point Pananjakan


  • Sunrise di Pananjakan ketinggian 2700 M



    • Nuansa Horor Di Museum Kesehatan - Surabaya

      Saat berkunjung ke Museum Kesehatan yang berada di Jalan Indrapura – Surabaya, ada suatu pengalaman yang cukup membuat bulu kuduk Jelajah Nesia merinding. Itu terjadi ketika sedang berada di salah satu ruangan museum.

      Koleksi di ruangan ini banyak yang merupakan benda – benda yang sudah kuno model dan bentuknya. Entah mengapa, berbeda dengan ruangan sasana sebelumnya, di ruangan ini sangat terasa sekali aura dan nuansa yang sangat aneh laksana berada di dunia lain.

      Bulu kuduk yang terus merinding dan jantung yang berdetak lebih cepat seolah bisa merasakan aura dan nuansa yang terasa aneh itu. Saat berada di ruangan ini, entah dari mana asalnya, secara perlahan kemudian tercium bau anyir yang amis.

      Bau itu secara perlahan namun pasti kemudian terasa lebih kuat seperti ada sesuatu benda yang mengeluarkan bau amis itu berada dan mendekati Jelajah Nesia.

      Nuansa mistis juga terasa kuat di ruangan ini karena selain ruangannya lebih luas juga terdapat banyak bilik kamar yang bersekat-sekat dan menjadi tempat untuk memajang koleksi. Bentuk ruangan di dalamnya dan gaya bangunan museum yang kuno terasa ikut mendukung suasana dan nuansa mistis itu.

      Menurut petugas yang bernama Husnan (32) , di ruangan museum itu memang sering terjadi hal-hal yang aneh dan bahkan sering juga terjadi penampakan hantu dan makhluk gaib lainnya. Ia mengaku cukup sering berjumpa dengan penampakan makhluk dari dunia lain itu di sana.

      Di ruangan museum itulah yang juga sering menjadi lokasi pengambilan gambar untuk acara televisi yang berkaitan dengan Dunia gaib dan supranatural . Saat pengambilan gambar itu juga kerap terjadi penampakan makhluk gaib dan hal-hal yang aneh lainnya.

      Ternyata di Museum Kesehatan ini tak hanya menyimpan benda-benda tentang dunia medis dan kesehatan. Namun di dalamnya juga ‘ menyimpan ‘ makhluk-makhluk alam gaib yang menjadi penghuni ruangannya. (terima kasih buat mbak Nesia-Rahma-Ray dll buat photo2nya)




    • Abang Ahmad updated the event photo.




    O






      Jelajah Istana Cipanas dan Taman Bunga Nusantara


Sahabat Budaya kembali Jelajah Istana Cipanas dan Taman Bunga Nusantara pada :

- Hari : Silakan Pilih hari sendiri
- Waktu : Jam 7-jam 14
- Meeting Point : Plz Semanggis
- Biaya : 225rb/orang termasuk :
    - Bus AC Ardana PP
    - Snack Pg
    - Air Minum
    - Izin
    - Tip Penjaga dan Guide Istana
    - Makan Siang
    - Tiket Taman Bunga Nusantara
    - Tiket Kereta keliling Taman Bunga

Peserta terbatas max 45  orang

Busana Formal bersepatu-ga boleh pake sandal-jeans-kaos oblong.

Konfirmasi hubungi : 087889980922

Salam!!!


Sejarah Istana Cipanas

Terletak di kaki Gunung Gede, bangunan yang kini menjadi Istana Cipanas sejak awal benar-benar tempat tetirah bagi para Gubernur Jenderal, bukan gedung pemerintahan atau rumah dinas seperti Istana Bogor atau Istana Merdeka. Pemandian air panas, sumber air mineral, serta udara pegunungan yang bersih, makin menyempurnakan kompleks itu sebagai tempat persinggahan yang digemari para pejabat tinggi. Penciptanya adalah Gubernur Jenderal Gustaaf Willem baron Van Imhoff, yang juga menggagas Puri Buitenzorg.

Di benak Van Imhoff-Iah muncul gagasan kolonisasi Jawa di benak Van Imhoff – dan ia segera melaksanakannya dengan kolonisasi kawasan sekitar Batavia, dan kemudian meluas ke daerah Priangan. Pada 20 Agustus 1742, ia memulai ekspedisinya yang diikuti oleh dua orang anggota Raad van Indie (Dewan Hindia), seorang dokter, seorang juru ukur tanah, dan seorang pendeta. Ekspedisi ini dikawal sepasukan grenadiers VOC yang dipimpin oleh seorang letnan kolonel.

Ekspedisi ini mencapai Kampung Baru pada 23 Agustus 1742. Van Imhoff jatuh cinta Pada suasana asri alam pegunungan di kawasan itu, dan menandai kawasan itu dengan nama Buitenzorg (pada saat itu masih dieja sebagai Buyten Sorg, yang berarti: tanpa peduli, atau without worry dalam bahasa Inggris, sans sauci dalam bahasa Prancis). Bahkan pada saat itu ia sudah bercita-cita untuk membangun rumah peristirahatan bergaya puri di situ.

Dua hari kemudian rombongan Van Imhoff tiba di Cisarua. Di tempat sejuk ini Dokter Jordens menyetujui rencana sang Gubernur Jenderal untuk mendirikan rumah sakit VOC. Dari sana rombongan terus mendaki ke arah Puncak. Pada sore hari mereka tiba di sebuah sumber air panas yang menyembur di bawah sebatang pohon karet munding. Cipanas yang berarti air panas dalam bahasa Sunda, dicatat Van Imhoff sebagai lokasi yang berjarak 24 paal dari Buitenzorg. Ia segera berhasrat membangun sebuah rumah tetirah di tempat itu. Bahkan ia langsung mengutus juru ukur untuk membuat peta dan mematok kapling untuk bangunan yang dicita-citakannya.

Dalam tahun itu juga, rumah tetirah di Cipanas itu mulai dibangun. Tukang-tukang kayu didatangkan khusus dari Tegal dan Banyumas, artisan yang dikenal rajin dan rapi garapannya. Sketsa dasar bangunannya dibuat sendiri oleh Van Imhoff. Vila itu selesai empat tahun kemudian. Selama masa pembangunan itu, Van Imhoff sering datang menengok, sekaligus untuk berendam air panas. Dokter pribadinya bahkan menyarankan untuk minum air dari sumber itu – yang diketahui mengandung belerang dan zat besi -dicampur dengan susu karena mempunyai khasiat penyembuhan.

Di situ pula Van Imhoff mulai ketagihan pijat. Orang-orang Tegal yang membangun rumah tetirah itu ternyata membawa seorang juru pijat yang cantik. Ketika juru pijat ini hamil Van Imhoff segera mempermandikannya menjadi Protestan, dan memberinya nama Helena Pieters. Sekalipun tidak dinikahi, Helena melahirkan tiga anak Baron Van Imhoff.

Di vila Cipanas itu pulalah Van Imhoff meninggal pada tahun 1750, setelah sakit selama dua bulan. Jenazahnya dimakamkan di Tanahabang, Jakarta, dengan upacara kebesaran militer. Selain dikenal sebagai pembangun Puri Buitenzorg, rumah sakit Cisarua, dan vila Cipanas, Van Imhoff juga dikenal jasanya karena mendirikan Academie de Marine di Kalibesar Barat, menempati sebuah bangunan yang kelak bernama Toko Merah.

Van Imhoff tampaknya cukup mempunyai selera arsitektur yang baik. Bangunan rumah tetirah di tempat yang tingginya 1100 meter dari muka laut itu hampir seluruh konstruksinya – dari lantai hingga atap – dibangun dari bahan kayu jati. Elemen besi cor juga dipakai sebagai penguat dan ragam hias bangunan. Dalam perkembangannya kemudian, beberapa lantai dan dinding direnovasi dengan bahan batu dan batako. Renovasi itu menghilangkan desain asli bangunan yang berkonsep rumah panggung.

Hingga sekarang pun pengunjung Istana Cipanas dapat segera merasakan keunikan arsitekturnya. Gaya dasarnya adalah rumah musim panas Eropa, tetapi dengan penguatan arsitektur tropis yang menyiratkan adanya keinginan untuk menampilkan nuansa Jawa Barat.

Ketika rumah tetirah itu dibangun, tentunya Van Imhoff tidak membayangkan bahwa dua setengah abad kemudian jalan di depan puri itu akan teramat ramai. Menurut catatan lama, bangunan ini bahkan tidak tampak dari jalan, terlindung di balik pepohonan tinggi ketika pertama kali dibangun dulu. Sumber air panasnya sendiri­ yang menjadi alasan utama pendirian rumah tetirah itu ­berada lebih dari seratus meter di belakang bangunan induk.

Ketika Thomas Stamford Raffles menjadi Letnan Gubernur Inggris, ia menempatkan beberapa ratus orang di Cipanas untuk berkebun apel, bunga dan sayur, beternak sapi dan ayam, serta bekerja di penggilingan padi. Hasil produksi Cipanas ini – daging, susu, buah, sayur, padi, dan bunga – dikirim ke Buitenzorg dan Batavia untuk memenuhi kebutuhan para pejabat. Para pekerja itu ditempatkan di barak-barak yang dibangun tidak jauh dari rumah tetirah. Raffles sebenarnya mengikuti jejak Gubernur Jenderal Hindia – Belanda Daendels yang memulai sistem pengadaan pangan dari daerah penyangga.

Vila Cipanas ini tidak pernah dianggap sebagai puri resmi. Tidak semua Gubernur Jenderal Hindia-Belanda pernah menggunakan vila ini untuk tetirah – khususnya pada abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19. Perjalanan dari Batavia atau Buitenzorg dengan menunggang kuda mendaki ke Cipanas merupakan tan­tangan yang tidak terlalu menarik bagi para Gubernur Jenderal. Jaringan kereta api Batavia ­Buitenzorg baru mulai dioperasikan pada 1864.

Pada pertiga awal abad ke- 20, vila Cipanas pernah berfungsi sebagai tempat tinggal keluarga tiga Gubernur Jenderal: Andreas Cornelis De Graeff, Bonifacius Cornelis De Jonge, dan Tjarda Van Starkenborgh-Stachouwer. Hingga kini, bufet dan kandelabra peninggalan Starkenborgh­Stachouwer, Gubernur Jenderal Hindia-Belanda yang terakhir, masih terdapat di sana.

Di masa pendudukan Jepang, para pemimpin tentara dan pembesar Jepang yang memang gemar berendam air panas selalu singgah di Cipanas dalam perjalanan antara Jakarta dan Bandung.

Secara garis besar, bangunan induk yang dibangun Van Imhoff itu hingga kini masih kelihatan hampir seperti saat pertama selesai dibangun. Serambi depannya yang cukup luas itu ditutup dengan jendela-jendela kaca lebar pada kiri-kanannya untuk menahan tiupan angin dingin. Lantai serambi ditinggikan sekitar dua meter dari permukaan tanah, membuatnya terkesan lebih anggun.

Bangunan induk ini mempunyai beberapa ruang tidur, ruang kerja, ruang rias, (sekarang menjadi ruang duduk), ruang makan, dan serambi belakang yang lebih luas daripada serambi depan. Dari serambi belakang ini tersaji pemandangan lereng gunung Gede dan Pangrango yang asri. Ruang makannya yang luas juga berfungsi sebagai ruang pertemuan.

Ketika vila Cipanas makin banyak dipakai, pada 1916 Pemerintah menambahkan tiga bangunan di sekeliling bangunan induk. Paviliun-paviliun itu sekarang. bernama Arjuna, Yudhistira, dan Bima. Bagian belakang bangunan induk juga diperpanjang untuk mementaskan berbagai kesenian.

Berbagai bangunan ditambahkan lagi pada era Republik Indonesia setelah penetapan rumah tetirah di Cipanas itu sebagai Istana Presiden.

Presiden Sukarno cukup banyak memanfaatkan Istana Cipanas, terutama sebagai tempat mencari inspirasi bagi pidato-pidatonya, terutama untuk peringatan kemerdekaan pada 17 Agustus. Suasana damai dan sejuk Cipanas bagaikan magnet yang mampu menarik semua gagasan yang tersimpan dalam benak Sukarno ke atas kertas. Di Istana Cipanas inilah Presiden pertama itu melangsungkan akad nikah dengan Ibu Hartini pada 1953.

Pada 1954, Bung Karno memerintahkan pembangunanan sebuah studio terpencil di salah satu puncak bukit dalam lingkungan Istana Cipanas sebagai tempat merenung. Puncak bukit itu dipilihnya karena merupakan sebuah titik tempat orang dapat memandang Gunung Gede pada pagi hari dengan jelas, sebelum kabut kemudian menutupi puncaknya.

Dua orang arsitek-R.M. Soedarsono dan F. Silaban – bersama-sama menggarap desain studio itu. Hasilnya adalah sebuah bangunan sederhana dari bahan dasar batu kali dan menonjolkannya sebagai ragam hias. Karenanya, gedung itu hingga sekarang disebut Gedung Bentol karena bentol-bentol batu kali yang diekspos, baik pada dinding maupun pada lantai luar bangunan.

Selain meja dan kursi kerja, hanya ada sebuah meja rendah, sebuah lemari, dan sebuah dipan kecil di dalam studio ini. Di lemari itu masih tersimpan salah satu mantel yang dulu sering digunakan Bung Karno.

Menurut cerita beberapa staf yang masih mengingat masa itu, Bung Karno biasanya datang pagi-pagi ke Gedung Bentol dengan membawa bahan-bahan untuk menulis. Pelayan menyediakan segelas kopi, segelas teh, segelas air, dan hidangan ringan ala kadarnya seperti pisang rebus, singkong rebus, kacang rebus. Sepanjang pagi, Presiden Sukarno bisa duduk diam menulis di dalam studionya tanpa merepotkan siapa-siapa. Bila sedang asyik menulis, ia bahkan sering minta santapan siangnya dibawakan ke Gedung Bentol.

Lahan Istana Cipanas yang naik-turun ini membuatnya menarik untuk melakukan jalan­- jalan santai, lari-lari, atau berkuda mengelilingi kompleks. Di kompleks Istana Cipanas kini tersedia lapangan tenis, lapangan bermain untuk kanak-kanak, kolam pemancingan ikan, kolam renang, dan tentu saja juga kolam untuk berendam di air panas. Di dekat sumbernya dibangun tempat berendam khusus untuk Presiden dan Wakil Presiden, sedangkan di depannya dibangun sebuah bangunan panjang untuk para pejabat tinggi negara menikmati sumber air panas belerang itu.

Bentangan seluruh lahan Istana terdiri dari taman istana dan hutan istana ibarat kebun raya yang memiliki ribuan pohon dan tumbuhan dari 170-an jenis.

Pada 1983, Pemerintah menambahkan dua bangunan baru, yakni paviliun kembar Nakula dan Sadewa yang berpendapa. Arsitek kedua bangunan itu adalah Siti Iswari, pegawai Rumah Tangga Kepresidenan. Selain gedung induk,saat ini terdapat 22 bangunan di kompleks Istana Cipanas. Bangunan-bangunan itu antara lain adalah perkantoran, mesjid, perumahan karyawan, dan poliklinik.

Pada masa Presiden Soeharto, kursi-kursi ukiran Jepara pun ditambahkan di berbagai ruang Istana Cipanas, digabungkan dengan perabotan tinggalan lama. Namun demikian, lukisan­-lukisan dan patung-patung yang dikoleksi Bung Karno masih merupakan hiasan utama interior dan eksterior Istana Cipanas, misalnya saja karya-karya Lee Man Fong, Theo Meier, Batara Lubis, Basoeki Abdullah, Rustamadji, Russel Flynt, Rudolf Bonnet, Dullah, dan S. Sudjojono.

Tampaknya, Istana Cipanas justru populer bagi beberapa wakil presiden. Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Adam Malik, Umar Wirahadikusumah, Sudharmono, dan Try Soetrisno adalah para Wakil Presiden yang sering berkunjung ke sini. Pak Umar sering menggunakan Istana Cipanas selama libur Idul Fitri. Pak Try hampir selalu menggunakannya setiap pergantian tahun. Acara-acara keluarga seperti itu selalu meriah dihadiri oleh keluarga-keluarga besar mereka. Presiden Soeharto dan Presiden Habibie hanya sesekali saja bermalam di Istana Cipanas.

.

Tetapi, Presiden Megawati justru sering berkunjung ke sana, terutama untuk menanam berbagai pepohonan di kompleks Istana yang luas itu. Kegemaran Ibu Mega akan tanaman ­khususnya pohon buah-buahan – menemukan lahan yang cocok di Istana Cipanas.

Sebagai tempat tetirah, Istana Cipanas memang tidak banyak berperan sebagai tempat kejadian-kejadian bersejarah. Namun, di sinilah Presiden Sukarno pada 13 Desember 1965 mengadakan sidang kabinet untuk memutuskan perubahan nilai uang dari Rp 1.000 menjadi Rp 1. Kebijakan ini pada waktu itu populer dengan sebutan “sanering” (istilah ini tidak ditemukan dalam kamus bahasa Belanda maupun Inggris). Ini merupakan “sanering” yang kedua setelah sebelumnya pada 1950 Pemerintah – dalam program Kabinet Hatta untuk memperbaiki ekonomi rakyat – memangkas nilai Rupiah hingga setengahnya.

Meskipun Istana Cipanas tidak dirancang untuk menerima tamu negara, Ratu Juliana dari Belanda pernah singgah di sini pada 1971.

Pada tanggal 14-17 April 1993, Istana Cipanas juga menjadi tempat bagi pertemuan damai bagi faksi-faksi Filipina yang bertikai. Atas inisiatif Presiden Soeharto, Menteri Luar Negeri Ali Alatas memimpin perundingan antara Pemerintah Filipina dan kelompok MNLF (Moro National Liberation Front) yang dipimpin oleh Nur Misuari. Semua delegasi menginap di kompleks istana Cipanas.

Istana Cipanas akan selalu berfungsi sebagaimana maksud pendirinya lebih dari dua setengah abad yang lalu, yakni sebagai tempat tetirah untuk menyegarkan raga dan pikiran bagi para penyelenggara tertinggi pemerintahan negara.








mencoba kolam air panas

terapi













0 komentar:

Posting Komentar