Mahakarya 'Tersembunyi' Iwan Tirta Dipamerkan di Museum Tekstil :
Iwan Tirta memang sudah berpulang, tapi karyanya masih dikagumi para pecinta mode. Untuk mengenang dan menghormati kembali karya-karyanya, Museum Tekstil menggelar pameran koleksi Iwan Tirta. Menariknya, karya tersebut belum pernah diperlihatkan hingga sekarang.
Direktur Museum Tekstil, Indra Riawan, mengatakan bahwa Iwan Tirta dulu mempunyai harapan bisa mengabadikan karyanya dengan membuat museum batik. Demi mewujudkan hal itu, Indra bekerjasama dengan dua desainer ternama, Musa Widyatmodjo dan Anne Avantie, serta PT Pusaka Iwan Tirta menggelar pameran karya sang maestro yang bisa dinikmati masyarakat.
"Beliau (Iwan Tirta) ingin mempunyai museum batik, semoga pameran ini bisa menjadi andil kami dalam mengemban cita-cita beliau terhadap kejayaan batik Indonesia," tutur Indra saat konferensi pers pembukaan pameran 'Tribute To Iwan Tirta: Unveiling The Untold Story' di Musem Teksil, Jalan AIPDA KS Tubun, Jakarta Barat, Jumat (21/6/2013).
Sesuai dengan temanya, 'Unveilng The Untold Story', pameran tidak hanya menampilkan mahakarya Iwan Tirta yang sudah pernah dilihat oleh banyak orang, tapi juga karyanya yang tidak terekspos di publik sebelumnya. Terdapat lebih dari 100 karya yang dipamerkan dalam berbagai macam bentuk untuk mengabadikan motif-motif rancangannya.
"Akhir-akhir sebelum kepergiannya ternyata beliau tidak hanya menciptakan kain tapi juga seni rupa dan koleksi keramik," tambah Indra.
Desainer Musa Widyatmodjo, sedikit menceritakan masa hidup beliau yang karyanya kerap kali dikloning orang lain untuk keuntungan pribadi. Hal itu tentu membuat Iwan Tirta sedih dan khawatir bahwa suatu saat motif dan corak rancangannya bisa diklaim pihak lain. Untuk menyiasati hal tersebut, sang maestro kemudian membuat kerajinan batik dengan koleksi eksklusif pada 2008 silam.
"Berdasarkan surat yang saya baca, kegundahan beliau adalah banyaknya produk-produk yang dijual murah mirip karya beliau. Untuk itu, beliau menegaskan PT Pusaka Iwan Tirta untuk membuat batik ekslusif dan itu sempat berjalan. Semua desain, keramik, batik itu membuat beliau bahagia," papar Musa, selaku koordinator acara.
Pembuatan koleksi eksklusif itu kemudian diteruskan setelah Iwan Tirta wafat namun belum ditampilkan untuk khalayak. Ini merupakan pameran pertama yang memperlihatkan koleksi eksklusif tersebut dari sang maestro batik. Dalam pagelaran yang diadakan selama lima hari, motif dan corak buah karya Iwan Tirta juga telah dibukukan.
Selain itu, dibuatkan pula dalam bentuk foto serta video untuk mengabadikan karya-karyanya. Koleksi eksklusif Iwan Tirta juga memiliki ruangan sendiri. Demi menjaga hak ciptanya agar tidak dikloning, para pengunjung tidak boleh mengambil foto di ruangan tersebut.
Pameran ini berlangsung mulai 21-25 Juni 2013. Pagelaran terbuka untuk umum yang hanya dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5.000. Biaya tersebut hanya untuk administrasi museum sedangkan pamerannya gratis bagi siapa saja yang ingin melihatnya. Musem Tekstil buka mulai pukul 10.00 sampai 17.00.
(Arina Yulistara)
Iwan Tirta memang sudah berpulang, tapi karyanya masih dikagumi para pecinta mode. Untuk mengenang dan menghormati kembali karya-karyanya, Museum Tekstil menggelar pameran koleksi Iwan Tirta. Menariknya, karya tersebut belum pernah diperlihatkan hingga sekarang.
Direktur Museum Tekstil, Indra Riawan, mengatakan bahwa Iwan Tirta dulu mempunyai harapan bisa mengabadikan karyanya dengan membuat museum batik. Demi mewujudkan hal itu, Indra bekerjasama dengan dua desainer ternama, Musa Widyatmodjo dan Anne Avantie, serta PT Pusaka Iwan Tirta menggelar pameran karya sang maestro yang bisa dinikmati masyarakat.
"Beliau (Iwan Tirta) ingin mempunyai museum batik, semoga pameran ini bisa menjadi andil kami dalam mengemban cita-cita beliau terhadap kejayaan batik Indonesia," tutur Indra saat konferensi pers pembukaan pameran 'Tribute To Iwan Tirta: Unveiling The Untold Story' di Musem Teksil, Jalan AIPDA KS Tubun, Jakarta Barat, Jumat (21/6/2013).
Sesuai dengan temanya, 'Unveilng The Untold Story', pameran tidak hanya menampilkan mahakarya Iwan Tirta yang sudah pernah dilihat oleh banyak orang, tapi juga karyanya yang tidak terekspos di publik sebelumnya. Terdapat lebih dari 100 karya yang dipamerkan dalam berbagai macam bentuk untuk mengabadikan motif-motif rancangannya.
"Akhir-akhir sebelum kepergiannya ternyata beliau tidak hanya menciptakan kain tapi juga seni rupa dan koleksi keramik," tambah Indra.
Desainer Musa Widyatmodjo, sedikit menceritakan masa hidup beliau yang karyanya kerap kali dikloning orang lain untuk keuntungan pribadi. Hal itu tentu membuat Iwan Tirta sedih dan khawatir bahwa suatu saat motif dan corak rancangannya bisa diklaim pihak lain. Untuk menyiasati hal tersebut, sang maestro kemudian membuat kerajinan batik dengan koleksi eksklusif pada 2008 silam.
"Berdasarkan surat yang saya baca, kegundahan beliau adalah banyaknya produk-produk yang dijual murah mirip karya beliau. Untuk itu, beliau menegaskan PT Pusaka Iwan Tirta untuk membuat batik ekslusif dan itu sempat berjalan. Semua desain, keramik, batik itu membuat beliau bahagia," papar Musa, selaku koordinator acara.
Pembuatan koleksi eksklusif itu kemudian diteruskan setelah Iwan Tirta wafat namun belum ditampilkan untuk khalayak. Ini merupakan pameran pertama yang memperlihatkan koleksi eksklusif tersebut dari sang maestro batik. Dalam pagelaran yang diadakan selama lima hari, motif dan corak buah karya Iwan Tirta juga telah dibukukan.
Selain itu, dibuatkan pula dalam bentuk foto serta video untuk mengabadikan karya-karyanya. Koleksi eksklusif Iwan Tirta juga memiliki ruangan sendiri. Demi menjaga hak ciptanya agar tidak dikloning, para pengunjung tidak boleh mengambil foto di ruangan tersebut.
Pameran ini berlangsung mulai 21-25 Juni 2013. Pagelaran terbuka untuk umum yang hanya dikenakan biaya masuk sebesar Rp 5.000. Biaya tersebut hanya untuk administrasi museum sedangkan pamerannya gratis bagi siapa saja yang ingin melihatnya. Musem Tekstil buka mulai pukul 10.00 sampai 17.00.
(Arina Yulistara)
0 komentar:
Posting Komentar